Dan hari itu menjadi hari yang terindah
bagi ku.. Bersamanya memberikan rasa nyaman yang tiada terbilang yang tidak
pernah ku rasakan sebelumnya dengan orang lain. Di dekapnya. Di peluknya…
suasana itu, oh sungguh membuat diri ini
tak kuasa menahan air mata.. Disini, di tempat ini diriku dan dirinya dulu memulai
hubungan itu. Menjadi tempat yang memiliki arti bagi ku. Entah baginya apa…..
kali itu pertamakalinya aku berkencan
dengannya. Hanya berdua. Dan disanalah kami memulai semuanya. Dirinya yang berani menyatakan perasaan
kepadaku setelah selama ini yang hanya melihat ku dari kejauhan 3 bulan belakangan.
Menjalani hari-hari bersama, memperhatikan
satu dengan yang lainnya, bercanda tawa. Membayangkan keindahan keindahan di
masa depan dengannya. Hari demi hari kami lewati dengan penuh warna dan berjuta
kenangan manis romansa remaja yang sedang di landa mabuk asmara.
Menkmati segelas vanillalate di taman kota
itu.
Menikmati indahnya suasana Kota
Metropolitan berdua dengannya. Romantisme malam hari yang kental, di tambah dengan
lampu lapu indah yang menghiasi gedung gedung bertingkat pencakar langit di kota Jakarta, serta
pancaran lampu sinar dari mobil dan motor yang seolah tidak ingin kalah untuk ikut merasakan romantisnya
malam itu.
Melindungi ku di tengah derasnya hujan yang
turun…
Memeluk ku seolah menghilangkan rasa ketakutan ku dari suara petir dan halilintar yag menggelegar di hujan malam itu.
Memeluk ku seolah menghilangkan rasa ketakutan ku dari suara petir dan halilintar yag menggelegar di hujan malam itu.
“ini begitu indah”.
” Dan aku selalu berdoa kepada tuhan agar
kita selamanya”
Ucapku dengan sering di hadapannya.
Dan dirinya selalu membalas dengan senyumannya yang memesona, serta mata tajamnya yang seolah berkata untuk selalu setia kepada ku.
Dan dirinya selalu membalas dengan senyumannya yang memesona, serta mata tajamnya yang seolah berkata untuk selalu setia kepada ku.
Nyaman. Sungguh nyaman. Sungguh membuat
hatiku merasa tentram.
Ini tempat kami. Dan Ini adalah spot favorit kami berdua. Dia yang selalu membuatku semangat di kala aku jenuh dalam pelajaran di sekolah. Hanya dia yang mampu meredam tangisku ketika aku di tengah segelumbang masalah yang mengikat. Dan hanya dia yang mampu melarang diriku untuk tidak makan mie instan sering-sering.
“Sungguuh aku takkan melepasnya”
Bisik ku dalam hati.
Ku kira inilah nikmatya cinta. Ku kira
inilah indahnya kasih. Namun semua itu semu. Entah diri ini yang salah, atau
dirinya.
Hubungan ini sengaja diakhirinya. …
Fikir ku, perseligkuhan itu bukan cara yang tepat untuk mengakhiri semua ini.
Namun apa daya. Semua itu telah terjadi. Dan aku mengetahuinya setelah kejadian itu 2 minggu berjalan.
Hubungan ini sengaja diakhirinya. …
Fikir ku, perseligkuhan itu bukan cara yang tepat untuk mengakhiri semua ini.
Namun apa daya. Semua itu telah terjadi. Dan aku mengetahuinya setelah kejadian itu 2 minggu berjalan.
Perih. Sunggguh perih. Mungkin kalian bisa
bertanya kepada airmataku ini jika ingin mengetahuinya lebih dalam.
Dan malam itu penderitaan tak berujung ini
di mulai.
“ya Tuhan. Apa yang harus aku lakukan..”
Sempat merasakan diri ini seperti tak
bernyawa. Hanya raga sajalah yang bergerak.
Beribu sahabat mengataan kepadaku untuk
melihat masadepan. Tapi apa yang bisa aku lakukakn.. aku hanyalah seorang
manusia biasa yang memiliki hati dan perasaan yang memiliki porsi normal.
Sekarang diri ini bagaikan di ajak melayang tinggi, dan kemudian di
hempaskannya ke bumi dengan cepat dan tidak berperasaan.
Ternyata ribuan tetes airmata ini tidak
serta merta membuat dirinya melihat ku seperti dulu lagi.. aku benar benar
sudah menjadi anai-anai yang sudah tak terlihat dengannya. Tahun ini sudah
menjadi tahun ketiga aku menangisinya. Dan solah diri ini Tidak peduli akan dirinya
yang mengetahuinya atau tidak.
Mungkin kalian bilang aku telah gila. Aku
adalah orang bodoh. Atau apalah mereka bicara.
Itu terserah kalian. Yang perlu kalian tahu, inilah perasaan hatiku yang sebenarnya.
Itu terserah kalian. Yang perlu kalian tahu, inilah perasaan hatiku yang sebenarnya.
Hanya dia yang mampu membuatku tersenym
indah. Hanya dirinya yang mampu membuat hari hariku berwarna.
Kini setelah ia meninggalkanku semuanya menjadi abu-abu. Bahkan hitam gelap, kelam tak bercahaya.
Kini setelah ia meninggalkanku semuanya menjadi abu-abu. Bahkan hitam gelap, kelam tak bercahaya.
“apa kita tidak bisa seperti dulu lagi?”
Itu adalah pintaku kepadanya, yang sering ku sebutkan di beberapa social media
yang aku punya. Berharap dirinya membaca klimat itu….,
Atau setidaknya satu jam saja izinkanlah
aku merasa, menikmati, mengenang yang pernah ada, kenangan dan perjalanan panjang yang tekah kita lewati bersama dahulu...
Ah.. namun rasanya tak mungkin. Tapi kini
tak mungkin lagi. Katamu semua sudah tidak berarti.. dan satu jam saja, itupun
sudah tidak mungkin. Tidak mungkin lagiii..
Oh inikah penderitaan yang tiada berujung?
Memang hidup ini tidak sebatas cinta. Namun
apakah hidupku ini akan sama seperti dulu ketika cinta sudah tidak ada pada diri
ku…
Kembalikanlah senyumku yang dulu…..
#FND
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.